Sampah plastik merupakan fenomena yang tidak dapat terhindarkan hampir disetiap penjuru lingkungan terdapat sampah plastik. Sampah plastik dari sektor pertanian saja setiap tahun mencapai 100 juta ton. Dengan jumlah sebanyak itu kita bisa membungkus bola bumi yang kita tinggali ini sepuluh kali lipat. benar-benar jumlah yang amat berlebihan mengingat angka di atas barulah sampah dari sektor pertanian saja.
Dan sampah plastik selama ini benar-benar hanya dilihat sebagai
sampah semata. Hampir-hampir tidak ada yang bisa melihat sisi positif
pada sampah plastik, bahkan pemulung pun enggan mengumpulkannya. Padahal
sejatinya, sampah plastik ini bisa didaur ulang menjadi bahan baku
pembuatan plastik. Permintaan terhadap bahan baku ini pun sangat besar
sehingga pabrik pembuatan plastik sering kehabisan stok bahan baku.
Belum lagi kalau dilihat dari sisi penyerapan tenaga kerjanya. Dalam bisnis ini banyak pihak yang bisa terlibat di dalamnya. Misalnya pemulung, penampung, bandar sampah plastik bekas, maupun pemasok ke perusahaan daur ulang sampah plastik.
Belum lagi kalau dilihat dari sisi penyerapan tenaga kerjanya. Dalam bisnis ini banyak pihak yang bisa terlibat di dalamnya. Misalnya pemulung, penampung, bandar sampah plastik bekas, maupun pemasok ke perusahaan daur ulang sampah plastik.
Di dalam perusahaan/pabrik daur ulang sampah plastik sendiri banyak
menampung tenaga kerja dari mulai: tenaga sortir plastik, tenaga
giling, tukang pres, tukang jemur, tenaga pengepakan/packing sampai staf
administrasi dan keuangan, mereka semua mendapatkan upah yang cukup
lumayan dan memadai untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari.
Usaha daur ulang plastik, juga sangat berperan dalam membantu dan
memelihara kebersihan lingkungan. Berbagai sampah plastik tersebut jika
dibiarkan akan menjadi timbunan sampah, yang lama-kelamaan merupakan
ancaman bencana yang berbahaya, seperti yang belum lama ini terjadi.
Berbagai sampah plastik tersebut tidak dapat terurai sehingga tidak
ramah atau berbahaya bagi lingkungan.Perspektif bisnis, sosial dan
lingkungan inilah yang mendasari Ir Herman Sutirto, MSc mendirikan
PLASSBEK, akronim dari dari PLAS-tik BEK-as.
Kegiatan bisnisnya dimulai 8 Mei 2004. Awalnya PLASSBEK hanya
melakukan usaha jual-beli plastik daun (plastik lembaran bersih saja).
Plastik daun yang kotor dicuci, kemudian dijemur dan langsung dijual,
belum menggunakan mesin giling/crusher.
Awal Februari 2005, PLASSBEK mulai memproduksi (menggiling plastik daun/lembaran). Bahkan PLASSBEK bergerak lebih jauh lagi dengan menggandeng BE B.O.S.S. untuk pengembangan usaha ini melalui skema franchise. Saat ini perusahaan hanya memproduksi/menggiling plastik kelompok film grade yaitu plastik daun/plastik lembaran saja.
Awal Februari 2005, PLASSBEK mulai memproduksi (menggiling plastik daun/lembaran). Bahkan PLASSBEK bergerak lebih jauh lagi dengan menggandeng BE B.O.S.S. untuk pengembangan usaha ini melalui skema franchise. Saat ini perusahaan hanya memproduksi/menggiling plastik kelompok film grade yaitu plastik daun/plastik lembaran saja.
Jenis usaha daur ulang sampah plastik merupakan salah satu usaha
yang handal dan fleksibel, di mana d permintaan pasar terus meningkat,
mengingat hampir semua perusahaan/pabrik biji/pellet plastik daur ulang
plastik maupun produk – jadi (End Product) membutuhkan bahan baku
plastik daur ulang yang cukup tinggi .
Bahkan pasar dari hasil daur ulang plastik ini bukan hanya di dalam negeri, karena pasar mancanegara justru banyak mencari bahan baku ini. Di pasar Internasional PET daur ulang memiliki nama PET Flakes/PET Regrind dengan size 10 mm. Pasar ekspor menyerap jauh lebih besar daripada pasar domestik. Negara yang banyak memanfaatkan PET Flakes adalah: Taiwan, India, Vietnam, Pakistan, RRC.
Bahkan pasar dari hasil daur ulang plastik ini bukan hanya di dalam negeri, karena pasar mancanegara justru banyak mencari bahan baku ini. Di pasar Internasional PET daur ulang memiliki nama PET Flakes/PET Regrind dengan size 10 mm. Pasar ekspor menyerap jauh lebih besar daripada pasar domestik. Negara yang banyak memanfaatkan PET Flakes adalah: Taiwan, India, Vietnam, Pakistan, RRC.
Tetapi pasar dalam negeri sendiri pun sampai saat ini masih
kekurangan pasokan. Untuk pasar domestik, pada umumnya terbagi menjadi 2
kelompok plastik daur ulang, yaitu: kelompok film grade dan non-film
grade seperti sampah plastik lembaran kemasan makanan (kantong gula,
tepung, dan lain-lain), kantong belanja (kresek), kantong sampah,
pembungkus tekstil, tas, garmen, pembungkus rokok, pembungkus baju/kaos,
karung plastik, dan lain-lain. Untuk non-film grade ada botol air
mineral, juice, saos, minyak goreng, kosmetik, shampoo, oli, tutup
botol, krat botol, ember, mainan, tong sampah, container, pipa PVC,
kabel listrik, selang air, plastik gelombang, dan lain-lain.
Semua pabrik plastik daur ulang (recycling) membutuhkan
plastik-plastik bekas (sampah plastik) baik dari kelompok film grade
(plastik daun) maupun dari non-film grade. Plastik-plastik tersebut
sebagai bahan utama/campuran untuk diproses daur ulang menjadi
biji/pellet plastik, sehingga dikenal dengan nama biji/pellet plastik
daur ulang. Hal ini hanya untuk membedakan dengan biji plastik original
(asli).
Karena biji plastik asli sebagian besar masih impor, sehingga harganya cukup mahal (tergantung dolar dan harga minyak dunia). Maka biji/pellet plastik daur ulang dapat menjadi suatu alternatif, dengan harga yang sangat kompetitif. Dan tentu saja bisnis ini sangat prospektif.
Karena biji plastik asli sebagian besar masih impor, sehingga harganya cukup mahal (tergantung dolar dan harga minyak dunia). Maka biji/pellet plastik daur ulang dapat menjadi suatu alternatif, dengan harga yang sangat kompetitif. Dan tentu saja bisnis ini sangat prospektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar