Minggu, 11 Desember 2011

GAMBAR GAMBAR BATIK NUSANTARA

KAIN BATIK CAP PADANG MOTIF RUMAH GADANG COKLAT

 BATIK TULIS SOLO PEWARNA ALAM MOTIF SIDU LOHOR BIRU

KAIN BATIK CAP TASIK KAIL NELAYAN HIJAU PRIMA


Kain Batik Cap Priangan Motif Lereng Jeruk Oranye ini


CELANA PANGSI BATIK CAP PRIANGAN MOTIF LERENG ABU-ABU


BATIK TULIS SOLO PEWARNA ALAM MOTIF PERANG TERUNTUM BIRU 

 KAIN BATIK TULIS KUMPENI MOTIF BAMBU HIJAU LATAR PUTIH

SYAL BATIK TULIS MEGAMENDUNG UNGU LATAR PUTIH

Selasa, 06 Desember 2011

Daur Ulang Sampah Plastik Bisnis yang Menjanjikan dan Ramah Lingkungan

Sampah plastik merupakan fenomena yang tidak dapat terhindarkan hampir disetiap penjuru lingkungan terdapat sampah plastik. Sampah plastik dari sektor pertanian saja setiap tahun mencapai 100 juta ton. Dengan jumlah sebanyak itu kita bisa membungkus bola bumi yang kita tinggali ini sepuluh kali lipat. benar-benar jumlah yang amat berlebihan mengingat angka di atas barulah sampah dari sektor pertanian saja.

Dan sampah plastik selama ini benar-benar hanya dilihat sebagai sampah semata. Hampir-hampir tidak ada yang bisa melihat sisi positif pada sampah plastik, bahkan pemulung pun enggan mengumpulkannya. Padahal sejatinya, sampah plastik ini bisa didaur ulang menjadi bahan baku pembuatan plastik. Permintaan terhadap bahan baku ini pun sangat besar sehingga pabrik pembuatan plastik sering kehabisan stok bahan baku.
Belum lagi kalau dilihat dari sisi penyerapan tenaga kerjanya. Dalam bisnis ini banyak pihak yang bisa terlibat di dalamnya. Misalnya pemulung, penampung, bandar sampah plastik bekas, maupun pemasok ke perusahaan daur ulang sampah plastik.
Di dalam perusahaan/pabrik daur ulang sampah plastik sendiri banyak menampung tenaga kerja dari mulai: tenaga sortir plastik, tenaga giling, tukang pres, tukang jemur, tenaga pengepakan/packing sampai staf administrasi dan keuangan, mereka semua mendapatkan upah yang cukup lumayan dan memadai untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari.
Usaha daur ulang plastik, juga sangat berperan dalam membantu dan memelihara kebersihan lingkungan. Berbagai sampah plastik tersebut jika dibiarkan akan menjadi timbunan sampah, yang lama-kelamaan merupakan ancaman bencana yang berbahaya, seperti yang belum lama ini terjadi. Berbagai sampah plastik tersebut tidak dapat terurai sehingga tidak ramah atau berbahaya bagi lingkungan.Perspektif bisnis, sosial dan lingkungan inilah yang mendasari Ir Herman Sutirto, MSc mendirikan PLASSBEK, akronim dari dari PLAS-tik BEK-as.
Kegiatan bisnisnya dimulai 8 Mei 2004. Awalnya PLASSBEK hanya melakukan usaha jual-beli plastik daun (plastik lembaran bersih saja). Plastik daun yang kotor dicuci, kemudian dijemur dan langsung dijual, belum menggunakan mesin giling/crusher.
Awal Februari 2005, PLASSBEK mulai memproduksi (menggiling plastik daun/lembaran). Bahkan PLASSBEK bergerak lebih jauh lagi dengan menggandeng BE B.O.S.S. untuk pengembangan usaha ini melalui skema franchise. Saat ini perusahaan hanya memproduksi/menggiling plastik kelompok film grade yaitu plastik daun/plastik lembaran saja.
Jenis usaha daur ulang sampah plastik merupakan salah satu usaha yang handal dan fleksibel, di mana d permintaan pasar terus meningkat, mengingat hampir semua perusahaan/pabrik biji/pellet plastik daur ulang plastik maupun produk – jadi (End Product) membutuhkan bahan baku plastik daur ulang yang cukup tinggi .
Bahkan pasar dari hasil daur ulang plastik ini bukan hanya di dalam negeri, karena pasar mancanegara justru banyak mencari bahan baku ini. Di pasar Internasional PET daur ulang memiliki nama PET Flakes/PET Regrind dengan size 10 mm. Pasar ekspor menyerap jauh lebih besar daripada pasar domestik. Negara yang banyak memanfaatkan PET Flakes adalah: Taiwan, India, Vietnam, Pakistan, RRC.
Tetapi pasar dalam negeri sendiri pun sampai saat ini masih kekurangan pasokan. Untuk pasar domestik, pada umumnya terbagi menjadi 2 kelompok plastik daur ulang, yaitu: kelompok film grade dan non-film grade seperti sampah plastik lembaran kemasan makanan (kantong gula, tepung, dan lain-lain), kantong belanja (kresek), kantong sampah, pembungkus tekstil, tas, garmen, pembungkus rokok, pembungkus baju/kaos, karung plastik, dan lain-lain. Untuk non-film grade ada botol air mineral, juice, saos, minyak goreng, kosmetik, shampoo, oli, tutup botol, krat botol, ember, mainan, tong sampah, container, pipa PVC, kabel listrik, selang air, plastik gelombang, dan lain-lain.
Semua pabrik plastik daur ulang (recycling) membutuhkan plastik-plastik bekas (sampah plastik) baik dari kelompok film grade (plastik daun) maupun dari non-film grade. Plastik-plastik tersebut sebagai bahan utama/campuran untuk diproses daur ulang menjadi biji/pellet plastik, sehingga dikenal dengan nama biji/pellet plastik daur ulang. Hal ini hanya untuk membedakan dengan biji plastik original (asli).
Karena biji plastik asli sebagian besar masih impor, sehingga harganya cukup mahal (tergantung dolar dan harga minyak dunia). Maka biji/pellet plastik daur ulang dapat menjadi suatu alternatif, dengan harga yang sangat kompetitif. Dan tentu saja bisnis ini sangat prospektif.

KREATIF DAN UNIKNYA ANYAMAN BAMBU


motif anyaman bambu 200x150 Kreatif dan Uniknya Anyaman Bambu 
Aneka MotifPenggunaan anyaman bambu sebagai bahan dasar pembuatan dinding rumah dewasa ini sudah jarang ditemui. Saat ini anyaman bambu lebih banyak dimanfaatkan sebagai hiasan interior untuk beberapa tempat seperti rumah makan maupun café. Bentuknya yang unik dan memiliki sentuhan karya seni menjadikan produk anyaman bambu menarik digunakan sebagai penghias ruangan. Peluang itulah yang masih dipertahankan oleh Bapak Sutimin (55) yang setia menekuni produksi aneka kerajinan anyaman bambu berbagai motif sejak usia remaja.
Ditemui di rumahnya Selasa (5/3), Pak Sutimin mengaku sudah mulai menjalankan produksi anyaman bambu sejak tahun 1970. Saat itu Sutimin muda mencoba hidup mandiri dengan memanfaatkan banyaknya bambu di sekitar tempat tinggalnya Tapen, Argosari, Sedayu, Bantul. Berbekal naluri yang dimilikinya, Sutimin muda mencoba mengkreasi bambu-bambu tersebut menjadi sebuah produk yang bisa dijual. “Awal mulanya memang masih bingung mau dibuat apa karena saya tidak punya ketrampilan apa-apa,” terang Pak Sutimin. Setelah berjalan beberapa waktu, beliau mantap untuk menekuni dan memproduksi anyaman bambu menjadi produk dinding atau gedheg (dalam Bahasa Jawa).
anyaman bambu aneka motif 200x150 Kreatif dan Uniknya Anyaman 
Bambu Aneka MotifSejak saat itulah, Pak Sutimin mulai dikenal sebagai produsen anyaman bambu yang memiliki motif bervariasi. Dengan ataupun tanpa adanya pesanan, Pak Sutimin rutin berproduksi dengan dibantu empat orang putra-putrinya. “Untuk menghasilkan satu buah dinding anyaman ukuran (2 x3)m bisa melibatkan 3 orang dan memerlukan waktu produksi beberapa hari,” kata Pak Sutimin tentang proses produksinya. Pak Sutimin berujar jika selama ini bahan baku beliau datangkan dari Kulonprogo, namun tidak jarang mengambil bambu yang ada di sekitar rumahnya. Dalam sekali ambil, Pak Sutimin biasanya membeli 250 batang bambu (1 rit) dengan harga per batangnya Rp.10.000,00.
Untuk menghasilkan anyaman bambu yang berkualitas, maka bahan baku yang digunakan juga tidak sembarang bambu. Selama ini Pak Sutimin menggunakan bambu wulung karena memiliki motif yang bagus. Namun dengan harga bahan baku bambu wulung yang semakin melambung, Pak Sutimin mengaku sering berhenti berproduksi karena ketiadaan modal bisnis. “Saat ini memang serba sulit, dengan harga bahan baku yang mahal, untuk menaikkan harga produk juga susah karena pelanggan kebanyakan minta harga yang rendah,” keluh Pak Sutimin kepada tim liputan bisnisUKM.
dinding bambu 200x150 Kreatif dan Uniknya Anyaman Bambu Aneka 
MotifMeskipun begitu, semangat untuk memproduksi masih dimiliki Pak Sutimin. Terlebih saat ini beliau tidak hanya piawai dalam membuat anyaman bambu saja, namun sudah bisa membuat aneka kursi, meja, eternit, tempat tidur, tirai, dan produk lain yang masih berbahan baku bambu. Produk-produk tersebut dijual dengan harga yang terjangkau, antara lain gedheg kasar (2×3)m aten harganya Rp.40.000,00; gedheg hitam/ motif (2×3)m harganya Rp.90.000,00; kursi satu set (4 kursi, 1 meja) harganya Rp.300.000,00; dan untuk eternit bambu harganya Rp.70.000,00/ meter.
gedheg bambu1 200x148 Kreatif dan Uniknya Anyaman Bambu Aneka 
MotifDiakui Pak Sutimin, ketika rutin berproduksi beliau hanya memperoleh omzet Rp.30.000,00 per hari dengan keuntungan bersih 50%. Meskipun tergolong kecil untuk sebuah kreasi yang sangat menarik, namun Pak Sutimin tetap bersyukur dan akan terus memproduksi aneka produk bambu selagi masih mampu. Beliau juga tidak takut menghadapi persaingan produk sejenis yang marak di pasaran. Menurutnya, ada beberapa produknya seperti eternit yang menjadi unggulan dan sulit diduplikasi. “Saya justru bersyukur ketika banyak produk kami yang ditiru, berarti produk kami tersebut termasuk menarik dan memberikan inspirasi bagi orang lain,” jelas bapak yang hidup bersahaja tersebut.
Diakhir wawancara, Pak Sutimin yang ditemani putra sulungnya Miswanto mengatakan untuk menjadi seorang yang sukses dalam usaha dibutuhkan sebuah ketekunan, ketelatenan, dan kerja keras. Apapun hasil yang nantinya diperoleh patut disyukuri karena itu hasil kerja keras kita dan tidak semua orang mampu melakukannya

anyaman rotan riau

Anyaman rotan Riau, seperti halnya anyaman yang lain,  anyaman rotan ini secara tradisional juga dibuat oleh masyarakat Riau, terutama untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Anyaman rotan terdapat merata didaerah Riau. Dahulu kala rotan dengan mudah bisa dapat dari htan, ditebang & dibersihkan dari onak & durinya sehingga didapat rotan yang sudah bersih & siap dipergunakan. Dalam masyarakat tradisional Melayu Riau, kerajinan anyaman rotan terutama dipergunakan untuk kegiatan da kebutuhan peralatan rumah tangga. Disamping itu ada beberapa jenis produksi yang digunakan untuk acara adat seperti ayunan, yang digunakan dalam rangka acara mengayun anak.

Secara tradisional, rotan dianyam untuk keperluan pembuatan alat penangkap  ikan disungai, antara lain lukah, pengikat beliung, tali perahu, & lain sebagainya. Untuk pembuatan pembuatan produk tertentu seperti pengikat beliung, membuat keranjang/tas bakul, maka dapat dipilih rotan ukuran sedang lalu dikupas & diambil bagian luarnya saja / kulitnya, kemudian dianyam sesuai bentuk yang diinginkan.

Sedangkan rotan bagian dalam/isi dipergunakan untuk pembuatan bakul, alas periuk / keranjang bunga, buaian anak, dsb. Dalam perkembangan saat ini, kerajinan anyaman rotan sudah dikembangkan oleh tangan-tangan terampil & dipergunakan umtuk pembuatan tas tangan bermacam-macam bentuk, tempat tisu, kursi meja tamu, kursi meja makan, mainan kuda-kudaan untuk anaka-anaka, tudung saji, keranjang sampah, dinding partisi/penyekat ruangan,bingaki cermin dll.

membuat kertas daur ulang

ampah, seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu, baik pandangan hingga kesehatan. Ada berbagai macam sampah yang antara lain berupa limbah padat maupun limbah cair.
Apa yang dapat kita lakukan ?
Pertanyaan sederhana, namun memiliki jawaban yang sangat rumit, karena memiliki konsekuensi untuk merubah gaya hidup. Dari pola hidup boros sampah, menjadi gaya hidup ramah lingkungan. Untuk itu, langkah awal adalah mengenali berbagai jenis sampah dilingkungan kita. Kemudian mengklasifikasinya, mana yang masih bisa dipakai mana yang sudah habis pakai dan mana yang masih bisa diolah/didaur. Secara sederhana sampah dalam rumah dapat kita bagi menjadi 3 kategori, yakni sampah beracun, seperti batere bekas, bola lampu bekas dan barang-barang yang mengandung zat kimia. Kemudian sampah padat yang tidak dapat diurai, seperti plastik, botol, kaleng, dsb. Dan terakhir barang-barang yang masih dapat diurai oleh tanah seperti sisa sayuran, daun-daun, dsb.
Gaya hidup ramah lingkungan dikenal pula dengan semboyan 3R : Reduce, Reuse & Recycle. Artinya mengurangi tingkat kebutuhan akan sampah, menggunakan kembali sampah-sampah yang telah ada dan mendaur ulang sampah-sampah yang telah terpakai. Salah satu sampah yang dapat didaur ulang adalah kertas. Kertas daur ulang ini memiliki tekstur yang indah. Dari kertas daur ulang kita dapat membuat beraneka ragam kerajinan tangan.
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kertas daur ulang :
  1. BLENDER, fungsinya untuk menghancurkan kertas menjadi bubur kertas, atau dapat juga dimodifikasi dengan alat penghancur yang lebih besar.
  1. BINGKAI CETAKAN, terdiri dari 2 bingkai dengan ukuran yang sama. Salah satu bingkai dilapisi dengan kain kasa.
  1. EMBER KOTAK, fungsinya sebagai tempat pencampuran bubur kertas dengan air, sekaligus sebagai wadah pencetakan.
  1. ALAS CETAK, fungsinya untuk tempat pengeringan kertas daur ulang dari bingkai cetakan, sehingga bingkai cetakan dapat digunakan kembali. Alas cetak ini bisa berupa tripleks yang dilapisi kain katun atau juga dapat berupa matras yang biasa digunakan untuk alas tidur kemping.
  1. SPONDS PENGHISAP, fungsinya untuk menghisap air pada waktu transfer dari bingkai cetakan ke alas cetak.
  1. GELAS PENAKAR, fungsinya untuk menakar perbandingan antara bubur kertas dengan air. Alat ini tidak mutlak ada.
  1. ALAT PRESS, fungsinya untuk mengepress kertas daur ulang agar serat-seratnya dapat lebih rapat. Alat ini dapat berupa dua papan kayu yang berukuran sama dengan bingkai cetak, yang keempat sudutnya diberi lubang. Selanjutnya masing-masing lubang diberi mur dan baut penjepit untuk mempertemukan kedua sisi papan kayu tersebut.
  1. EMBER wadah bubur kertas
  1. KOMPOR & PANCI, fungsinya untuk merebus berbagai macam serat dan pewarna alam
  1. ALU & LUMPANG, fungsinya untuk menumbuk berbagai serat agar lebih halus
  1. SENDOK KAYU, fungsinya untuk mengadukberbagai campuran.
  1. PISAU & GUNTING, fungsinya untuk memotong-motong serat tumbuhan
  1. SARINGAN TEH BESAR
  1. KAIN LAP
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kertas daur ulang :
1.       KERTAS BEKAS
Setiap jenis kertas dipilah-pilahberdasarkan jenisnya masing-masing, kertas Koran, kertas HVS, karton hingga kertas warna warni.
2.     PEWARNA ALAM
§        Kunyit, jika diparut dan diperas sarinya akan menghasilkan warna kuning
§        Kulit bawang, jika direbus akan menghasilkan warna coklat
§        Pandan suji, jika ditumbuk dan diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau
pekat
§        Pandan wangi, jika direbus dan ditumbuk lalu diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau muda, sekaligus aroma wangi
§        Kesumba (bixa), jika bijinya direndam dan diremas atau direbus dapat menghasilkan warna oranye
§        Serutan kayu nangka. Jika direbus akan menghasilkan warna kuning
§        Sirih, jika ditumbuk dan dicampur dengan kapur akan menghasilkan warna merah kecoklatan
§        Daun pisang kering, jika dibakar, abunya dapat menghasilkan warna coklat keabu-abuan
§        Rumput putri malu (Mimosa sp) jika direbus akan menghasilkan warna lembayung
3.     SERAT PENGISI
Merupakan bahan-bahan yang dapat ditambahkan ke dalam campuran bubur kertas sehingga dihasilkan kertas yang lebih indah dan bertekstur. Dapat berupa bunga-bungaan ataupun serat tumbuhan lainnya seperti serat daun pandan wangi, serat batang pisang.
Cara Pembuatan Kertas Daur Ulang
1.      Kertas bekas yang telah disobek-sobek sebesar perangko, direndam minimal 12 jam agar serat-seratnya menjadi lunak diresapi air. Perendaman dapat pula dibantu dengan perebusan untuk mempercepat proses peresapan air.
2.    Kertas yang telah lemas direndam air / direbus, dihancurkan dengan blender.
Dengan perbandingan 1 ; 4 (4 bagian air untuk 1 bagian kertas). Lama pemblenderan tidak lebih dari 1 menit, sebaiknya dilakukan 2 kali pemblenderan dengan interval 30 detik saja.
3.    Bubur kertas yang diperoleh dari pemblenderan dikumpulkan dalam satu wadah. Selanjutnya dapat dilakukan pencucian untuk mengurangi kadar asamnya dengan cara menyaring bubur kertas pada kain yang agak lebar dan meletakkannya di atas ember berisi air. Dengan demikian bubur kertas dapat dicuci sekaligus memisahkan potongan-potongan kertas yang mungkin belum hancur akibat pemblenderan.
4.    Selanjutnya bubur kertas siap untuk diolah, dapat dicetak langsung maupun dilakukan pencampuran warna dan serat.
Masukan bubur kertas yang hanya bercampur dengan warna saja, atau bercampur dengan serat saja, atau bercampur dengan pewarna dan serat maupun bubur kertas tanpa campuran, kedalam ember kotak tempat cetakan. Perbandingan antara jumlah air dan bubur kertas tetap 4 : 1 (4 bagian air untuk 1 bagian bubur kertas). Aduk-aduk hingga campuran air dan bubur kertas merata.
5.    Masukkan bingkai cetakan, dengan posisi bingkai cetak yang memakai kain kassa berada dibawah dan bingkai kosong dibagian atas sisi kain kassa. Masukkan hingga kedasar ember cetak, dengan hati-hati. Atur posisi bingkai cetak agar datar dan sejajar permukaan air. Kemudian angkat bingkai tersebut dengan hati-hati dalam posisi datar. Bubur kertas akan tercetak dipermukaan bingkai dengan bentuk seperti selembar kertas yang basah. Angkat bingkai penutup dengan cepat, jangan sampai airnya memerciki lembaran kertas yang masih basah tadi. Kemudian ditiriskan dalam posisi miring sekitar 30 derajat hingga airnya tinggal sedikit. Selanjutnya kertas basah tersebut siap untuk ditransfer ke atas permukaan alas cetak untuk dikeringkan.
6.    Bingkai cetak dibalik, sehingga kertas basah menghadap ke alas cetak. Letakkan bingkai cetak dengan kertas basah tersebut pada alas cetak dengan hati-hati. Pada bagian atas bingkai cetak atau sisi sebaliknya dari kertas basah dapat dilakukan pengeringan dengan menggunakan spon. Selain untuk mempercepat pengeringan juga untuk mempermudah proses pemindahan kertas. Jika sudah cukup kering dan bingkai cetak sudah dapat diangkat dari alas cetak, lakukan dengan hati-hati agar kertas tersebut tidak cacat.
7.    Kertas yang telah dipindahkan ke alas cetak tinggal menunggu kering saja, tetapi sebaiknya tidak dijemur dibawah matahari langsung. Dapat juga diselingi dengan pengepresan sewaktu kertas belum kering, dengan cara lapisi setiap lembar kertas dengan kain dan tumpuk sampai beberapa lapis kemudian diletakkan diantara papan pengepresan, lakukan selama kira-kira 10 menit. Jika kertas sudah kering, pengepresan dilakukan selama 1 jam.
Pencampuran Warna
  • Bubur kertas yang telah siap diolah, dapat dicampurkan dengan bahan pewarna alam yang telah kita persiapkan sebelumnya. Caranya adalah dengan mencampurkan langsung dan diaduk hingga merata. Selanjutnya dapat dilakukan perebusan jika ingin pencampuran warna yang lebih kuat.
  • Sisa pewarna alam dapat pula dicampurkan ke dalam air diember pencetakan agar tetap membantu menimbulkan warna yang diinginkan.
  • Bubur kertas berwarna pun telah siap untuk diolah lebih lanjut, baik untuk dicetak, maupun dicampur dengan serat pengisi lainnya.
Pencampuran Serat
a.      Gedebok Pisang,
  • Gedebok/batang pisang yang sudah selesai berbuah cincang seperti dadu dengan panjang sekitar 2 cm, jemur sekitar 2 jam untuk menghilangkan getah.
  • Kemudian ditumbuk dengan alu & lumping sehingga agak lunak.
  • Selanjutnya direbus selama 1 jam untuk melunakan seratnya.  Kemudian tiriskan.
  • Setelah itu ditumbuk kembali hingga lebih halus. Saring dengan kain untuk dicuci dengan air, agar tinggal serat yang tersisa.
  • Serat yang tersisa dapat langsung dicampur dengan bubur kertas,
atau jika dirasa kurang halus, dapat pula dibantu dengan
pemblenderan.
  • Selanjutnya dicampurkan sedikit demi sedikit ke dalam bubur kertas, sambil diaduk terus menerus hingga rata.
b.     Kulit Bawang
  • Rebus kulit bawang yang sudah digunting-gunting kecil dengan air hingga mendidih, sisihkan dan air rebusan jangan dibuang.
  • Hancurkan kulit bawang yang telah direbus dengan menggunakan blender selama 5 – 10 detik.
  • Campurkan secara perlahan kulit bawang yang telah dihancurkan kedalam wadah bubur kertas sambil terus diaduk-aduk hingga merata, jika air rebusan agak kotor dapat dilakukan penyaringan terlebih dahulu.
c.      Pandan Wangi
  • Rebus potongan pandan wangi (2 cm) selama kira-kira 1 jam, tiriskan.
  • Campurkan air rebusan dengan bubur kertas secepatnya, aduk-aduk hingga rata

Cara Mudah Daur Ulang Kertas bekas

Alat dan Bahan
Membuat kertas daur ulang ini tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Alat dan bahannya bisa diperoleh dengan mudah dari lingkungan di sekitar kita. Alat yang kita butuhkan hanyalah dua buah ember besar, blender untuk menghancurkan kertas, satu atau lebih cetakan kertas yang tersebut dari dua buah bingkai kayu dan spons untuk menyerap air. Untuk mencetak kertas kita membutuhkan satu bingkai kayu dengan saringan kawat dan satu bingkai tanpa saringan. Saringian kawat ini bisa dibuat dari kain kassa. Ukuran bingkai kayu untuk cetakan kertas ini kita sesuaikan dengan ukuran kertas yang diinginkan, misalnya ukuran folio, atau double polio. Jangan lupakan pula selembar kain bekas yang panjangnya cukup untuk alas menjemur kertas yang sudah jadi. Di sini kita bisa memanfaatkan kain bekas spanduk. Bahan untuk membuat kertas daur ulang ini adalah air, kertas-kertas, bekas pakai serta daun-daun atau bunga-bunga kering untuk hiasan.
Cara Membuat
Cara membuatnya juga sangat mudah. Pertama kita hancurkan kertas-kertas bekas itu dengan cara menyobek-nyobeknya hingga berbentuk serpihan-serpihan kecil. Semakin kecil dan semakin halus sobekan kerta itu akan semakin bagus. Kemudian sobekan-sobekan kerta ini kita rendam dalam seember air selama minimal dua malam. Semakin lama merendam semakin baik. Untuk membantu proses pelarutan tinta dalam kerta bekas, maka rendaman kertas ini bisa kita rebut selama satu atau dua jam. Setelah rebusan kerta ini mendingin, kita blender rebusan ini sampai benar-benar hancur, hingga menjadi bubur kertas. Bubur kertas yang kental ini kemudian kita larutkan sedikit demi sedikit dalam seember air, dengan perbandingan kurang lebih 1:10, atau kita perkirakan sesuai dengan ketebalan kertas yang kita inginkan. Semakin tebal kertas yang kita inginkan, semakin kentallah campuran yang harus kita buang. Campur bubur kertas dengan air hingga benar-benar larut. Kertas pun siap kita cetak dengan memakai cetakan kertas yang telah disediakan.
Mencetak kertas daur ulang ini juga memerlukan trik khusus agar hasilnya baik. Ember yang dipakai untuk mencampur bubur kertas dengan air itu, haruslah yang berukuran besar, agar cetakan kertas bisa masuk seluruhnya ke dalam ember. untuk mencetak, kita lekatkan dua buah bingkai kayu sebagai cetakan kertas. Bingkai kayu yang tak memiliki saringan kawat ditempelkan pada sisi bingkai kayu yang ada saringan kawatnya. Kemudian cetakan kertas ini kita masukkan dari pinggir ember dengan posisi tegak lurus, horisontal, sejajar dengan ember. Kita celupkan cetakan ini hingga masuk seluruhnya ke dalam ember. Setelah itu, baru kita angkat kertas itu perlahan-lahan. Tunggu hingga air yang menetes dari cetakan habis. Kemudian angkat bingkai kayu yang tak memiliki saringan kawat dengan hati-hati agar kertas yang sudah dicetak tidak rusak dan cetak kertas di atas kain alas. Cara mencetaknya, tempelkan bingkai kayu yang berisi bubur kertas ke atas kain alas. Serap air yang ada di dalam kertas yang dicetak dengan menggunakan spons. Gerakkan spons dengan gerakan satu arah di atas kertas. Berhati-hatilah agar kertas yang dicetak tidak robek. Peras dan keringkan spons kemudian gunakan kembali untuk menyerap air dalam kertas. Ulangi hingga air di atas kertas habis, kemudian angkat cetakan kertas dengan hati-hati. Jemur hingga kertas mengering.
Untuk variasi, kertas daur ulang ini kita bisa kita warnai sesuai dengan keinginan kita. Sebagai pewarna alami, kita bisa memakai daun pandan atau daun-daun yang lain untuk warna hijau. Untuk warna kuning kita bisa memakai kunyit, dan untuk warna merah, kita bisa memakai daun jati yang ditambuk atau kayu secang yang telah direbus terlebih dahulu. Caranya, tumbuk atau parut bahan pewarna alami yang kita inginkan, peras dan saring, ambil airnya untuk mewarnai. Pewarna alami ini bisa kita campurkan pada waktu kita mencetak kertas. Selain itu kita juga bisa menambahkan hiasan berupa serpihan daun-daun atau bunga, agar kertas daur ulang kita terlihat lebih artistik. Penambahan hiasan bisa dilakukan dengan mencampurkan serpihan bunga dan daun pada bubur kertas atau dengan menghiaskannya pada waktu kertas baru usai dicetak.
Dalam proses selanjutnya, kertas daur ulang ini bisa kita olah menjadi beragam souvenir atau barang-barang keperluan sehari-hari. Kotak pensil, block note, kotak perhiasan dan kertas surat merupakan beberapa contoh barang yang bisa dibuat dari kerta daur ulang. Nah, tunggu apalagi, Anda bisa mempraktekkannya bersama-sama dengan anak-anak Anda. Baik untuk sekedar sebagai kegiatan mengisi waktu luang ataupun jika ditekuni, membuat kertas daur ulang ini bisa menjadi suatu usaha sampingan yang cukup menjanjikan.Semoga berguna danbermanfaat